Kamis, 09 Mei 2013

multitester


MULTITESTER
Cara mengoperasikan multitester
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgURylZRDLoAVdyS_lAwUoKG8tDju04YoDK5jd6ymTcX7UDEgW04hCLaPuXfTDkd54ZmpPdIc_R5TwCwS_M-bYzf9wAZyW5qF2zlfod_fddZHA5NHTYkA18BgbS3SbLLfvDN6MWqllJ9Qw-/s1600/multimter2.jpg
  • Bagian-Bagian Multimeter
  1. SEKRUP PENGATUR JARUM, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng atau plat kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau tepat pada posisi 0 (NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang dapat membuat kesalahan pada pengukuran, Posisikan menjadi NOL sebelum digunakan.
  2. TOMBOL PENGATUR NOL OHM. Tombol ini hampir sama dengan Sekrup pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini digunakan untuk membuat jarum menunjukkan angka NOL pada saat Saklar pemilih di posisikan menunjuk SKALA OHM. Saat saklar pemilih pada posisi Ohm biasanya pilih x1 pada skala Ohm kemudian Hubungkan kedua ujung TERMINAL (Ujung terminal Merah bertemu dengan Ujung terminal Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk, Jarum akan bergerak ke KANAN (Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol pengatur Nol Ohm sampai jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini dinamakan KALIBRASI OhmMeter. Hal ini Muthlak dilakukan sebelum melakukan pengukuran tahanan (OHM) suatu komponen atau suatu rangkaian.
  3. SAKLAR PEMILIH. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang ingin di UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka atur/putar saklar hingga menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV, Begitu pula saat mengukur tegangan DC, cari yang tertulis DCV, begitu seterusnya. Jangan Salah memilih Skala Pengukuran.
    Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan Saklar Pemilih, terdapat Nilai-nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada Skala Tegangan AC (tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50, 250, dan 750 begitu pula pada Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada alat ukur) tertera skala 0.1 , 0.25 , 2.5 , 10 , dst.
  •   Posisi alat ukur yang benar pada rangkaian:
  1. Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage)
    Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka Alat ukur mesti di pasang Paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua terminal pengukur ( Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif (-) harus membentuk suatu titik percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar berikut: 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhivBe-2jwpAY8DZ8ofqLv5TLWh0-cPG1H21iIKmnG9AHTg2u56WVfQ4LKb8mV3EFxuQlFBiswM26cfbsSymx_lw_0ojrL4vvv6sQBGMC-3HRvggl3u9P5TdT3vI9ajWXzm1f7UnNRCN3ej/s1600/paralel.jpg
Memasang Multimeter Paralel
  1. Posisi alat ukur saat mengukur ARUS (Ampere)
    Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu Posisi terminal harus dalam kondisi berderetan dengan Beban, Sehingga untuk melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di Buka / diputus / Open circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut. Pemasanngan yang benar dapat dilihat pada gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLVW-Y78t1GadUWwyGhqP_LN7B80NvzI6PB6flMb8gDw-cIAxV-IDaVHwZcxiFPV2prlscuGhWtNhhiYL4XEefiDMk5Iss2GEOuyCnMzCkxzypUPeHdnr4_Fd7HqL8Wx_JMfyFgwrhJLj7/s1600/seri.jpg
Memasang Multimeter SERI
  1. Posisi alat ukur saat mengukur Hambatan (Ohm)
    Yang mesti diketahui saat pngukuran tahanan ialah JANGAN PERNAH MENGUKUR NILAI TAHANAN SUATU KOMPONEN SAAT TERHUBUNG DENGAN SUMBER. Ini akan merusak  alat ukur. Pengukurannya sangat mudah yaitu tinggal mengatur saklar pemilih ke posisi Skala OHM dan kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi komponen (Resistor) yang akan di ukur.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGDTFEltUo9qdM4S0wt_KsMv_CA-YdqIQO75Bk3VHBqzJrLOiHdt94SoUuPfPg11knZhiIq4y67aMoEglJxJCV6dZcU3P1T12KF5_niLi8HyJKMaaLPYS1ebJu7oIHebBYCHuQsjxfxCIM/s1600/ohm.jpg
Memasang Multimeter untuk mengukur tahanan
  • Mengukur tegangan listrik (volt/ voltage) DC : 
  1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
  2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.
  3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
  4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang anda ingin ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV untuk tegangan DC (Searah).
  5. Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai tegangan maksimal yang mengalir pada rangkaian.
  6. Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.
  7. Baca Alat ukur.
  • Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur:
  1. Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum kita ketahui sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya).
  2. Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan memilih skala paling besar yang tertera yaitu 1000.  Nilai 1000 artinya Nilai tegangan yang akan diukur bisa mencapai 1000Volt.
  3. Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0-10, 0-50, dan 0-250.  Maka Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0-10 saja.
  4. Skala penunjukan 0-10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika yang di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya yang terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya.
  5. Kembali Pada Kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur adalah hanya 15 Volt sementara kita menempatkan saklar pemilih pada Posisi 1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak sedikit sekali sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa nilai tegangan sebenarnya yang terukur. Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih ke Nilai Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai pengukuran lebih akurat.
  6. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada skala DCV. Yang terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling ujung kanan. Hal ini disebabkan nilai tegangan yang akan di ukur LEBIH BESAR dari nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika Hal ini di biarkan terus menerus maka alat ukur DAPAT RUSAK, Jika jarum alat ukur bergerak sangat cepat ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian dan ganti Skala SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih Besar. Saat saklar Pemilih diletakkan pada angka 10 maka yang di perhatikan dalam layar penunjukan jarum adalah range skala 0-10, dan BUKAN 0-50 atau 0-250.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJpy9M12mSl_QfjWnNAk7nBtPmDz6Tm7XdkLf8YqsUdUNbHwbALkRXFMH0ltV_Cq9SPEnjN78jiVjAavg7-mhsRswt6JgZMxXQyDBQX6QYhmCTbFd1A38TaHFeT3bg9wNhTXvzJn9EQvji/s1600/15-ukur.jpg
Multimeter Over, Awas Rusak
  1. Telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya tidak akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih Skala 50 pada skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar Penunjukan Jarum yang mesti di perhatikan adalah range skala 0-50 dan BUKAN lagi 0-10 ataupun 0-250.
  2. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0-50 yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt.
    Perhatikan gambar berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcyqZ38mlR9G6uov5eJuZVslqUZWmNr8FmVmf7mUUk9kNEAqpjPs4Xm2fqwVq6RyM7edX-eQEAiGbOn7_rMvlVnZzje-sZdGosTRszzBQXsl8U5jo1HqUlnRvo-EXlYcQ1JMg9fgGwkYv2/s1600/50.jpg
Nilai tegangan Terlihat Benar
  1. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula menggunakan RUMUS:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVhug6AxQvpKiLglwTmoWvQ_zSN4OlfYIywKFEbh6T77lS4cKaBii4xZDnKBeTer0ScMSBGipkqMU22kOhmisZPs9q7Nbj_09Hml-cd_FnDaRD6vBM7XVHyG_e60sX79bcb5O1x_jmJfU8/s1600/rumus-multimeter.jpg
Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka:
Tegangan Terukur             = (50 / 50) x 15
Nilai Tegangan Terukur  = 15
  • Mengukur tegangan listrik  (VOLT / VOLTAGE) AC :
  1. Untuk mengukur Nilai tegangan AC anda hanya perlu memperhatikan Posisi Sakelar Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera ACV) dan kemudian memperhatikan Baris skala yang berwarna Merah pada Layar Penunjuk Jarum.
  2. Selebihnya sama dengan melakukan pengukuran Tegangan DC di atas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKtQ7c6uBVgdkLWWOU8Yc5zc4glEGm-0MdoBMSwFow4aeDBSUF5OXCyCnG9SsoAzt96tUgHvxBwfoSJWpuh2o8ikG7hJzGmW6kZCOI2y0E1au1qQMpMLyUBwtZFyF9QLKSoznsSICGaA5A/s1600/scale.jpg

  •  Mengukur arus listrik (Ampere) DC
  1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
  2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0)
  3. Lakukan Kalibrasi alat ukur
  4. Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA
  5. Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m , 25m , atau 0.25A.
  6. Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.
  7. Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan Pembacaan  Tegangan DC diatas)
  •  Mengukur nilai tahanan/ resistansi resistor (OHM)
  1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
  2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.
  3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
  4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala OHM yang diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nntinya akan di KALI kan dengan nilai Skala OHM yang dipilih oleh saklar Pemilih.
  5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur. (INGAT JANGAN PASANG ALAT UKUR OHM SAAT KOMPONEN MASIH BERTEGANGAN)
  6. Baca Alat ukur.
  •  Cara membaca OHM METER :
  1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter sangatlah mudah.
  2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan sakelar pemilih.
  3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.
Lampu LED

Cara Merakit Lampu LED Sederhana
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6a6XTgdoDs3IZvKZs4BBtkX7h6FgmLbGN2yITyKfoUscrZANobAZp8-F0K59l3qH_utmRBOMll_wE50iR2ma6DlyA_IOIrlkWspe461UygF_vawEAfYfII5q0ymWiHQnnVAvlTbbSHETV/s400/index.png


  • Alat & Bahan

1.     Rangkaian running led yang belum di rangkai (PCB diatas). 
2.    Kabel kecil.
3.    Batu baterai 9-24 volt 
4.    Solder 30-40 watt dan tenol 
5.    Solder atractor
6.     Pinset 
7.    Tang potong
8.     Multimeter/multitester/AVOmeter

  • Langkah-langkah :

1.     Pertama-tama, keluarkan semua komponen dari dalam kemasan running led yang telah kita beli berdasarkan pcb diatas tadi. (untuk warna lampu kalian bisa sesuaikan dengan keinginan kalian) 
2.     Kedua, uji semua komponen dengan menggunakan multimeter/multitester/AVOmeter. 
3.    Jika sudah selesai menguji komponen, pasang komponen ke papan PCB. Dengan catatan pemasangan dimulai dengan komponen pasif terlebih dahulu. 
4.    Sebelum memasang komponen aktif, pasang dan solder kaki-kaki komponen pasif terlebih dahulu.
5.    Setelah itu, potong sisa-sisa/kelebihan kaki komponen itu supaya tidak mengganggu. 
6.    Saatnya memasang komponen aktif, menyolder kaki-kakinya, dan memotong kelebihan kakinya.
7.    Rangkaian siap dicoba. Pasangkan kutub positif batu baterai ke kutub positif rangkaian. Begitu juga dengan kutub negatifnya. 
8.    Jika berhasil, maka lampu LED akan menyala bergantian dengan urut searah jarum jam dan LED itu seolah-olah berlari namun dengan trimpod yang kita pakai kita bisa mengatur kecepatannya hingga sesuai dengan kebutuhan kita.


MULTITESTER
Cara mengoperasikan multitester
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgURylZRDLoAVdyS_lAwUoKG8tDju04YoDK5jd6ymTcX7UDEgW04hCLaPuXfTDkd54ZmpPdIc_R5TwCwS_M-bYzf9wAZyW5qF2zlfod_fddZHA5NHTYkA18BgbS3SbLLfvDN6MWqllJ9Qw-/s1600/multimter2.jpg
  • Bagian-Bagian Multimeter
  1. SEKRUP PENGATUR JARUM, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng atau plat kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau tepat pada posisi 0 (NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang dapat membuat kesalahan pada pengukuran, Posisikan menjadi NOL sebelum digunakan.
  2. TOMBOL PENGATUR NOL OHM. Tombol ini hampir sama dengan Sekrup pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini digunakan untuk membuat jarum menunjukkan angka NOL pada saat Saklar pemilih di posisikan menunjuk SKALA OHM. Saat saklar pemilih pada posisi Ohm biasanya pilih x1 pada skala Ohm kemudian Hubungkan kedua ujung TERMINAL (Ujung terminal Merah bertemu dengan Ujung terminal Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk, Jarum akan bergerak ke KANAN (Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol pengatur Nol Ohm sampai jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini dinamakan KALIBRASI OhmMeter. Hal ini Muthlak dilakukan sebelum melakukan pengukuran tahanan (OHM) suatu komponen atau suatu rangkaian.
  3. SAKLAR PEMILIH. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang ingin di UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka atur/putar saklar hingga menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV, Begitu pula saat mengukur tegangan DC, cari yang tertulis DCV, begitu seterusnya. Jangan Salah memilih Skala Pengukuran.
    Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan Saklar Pemilih, terdapat Nilai-nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada Skala Tegangan AC (tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50, 250, dan 750 begitu pula pada Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada alat ukur) tertera skala 0.1 , 0.25 , 2.5 , 10 , dst.
  •   Posisi alat ukur yang benar pada rangkaian:
  1. Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage)
    Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka Alat ukur mesti di pasang Paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua terminal pengukur ( Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif (-) harus membentuk suatu titik percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar berikut: 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhivBe-2jwpAY8DZ8ofqLv5TLWh0-cPG1H21iIKmnG9AHTg2u56WVfQ4LKb8mV3EFxuQlFBiswM26cfbsSymx_lw_0ojrL4vvv6sQBGMC-3HRvggl3u9P5TdT3vI9ajWXzm1f7UnNRCN3ej/s1600/paralel.jpg
Memasang Multimeter Paralel
  1. Posisi alat ukur saat mengukur ARUS (Ampere)
    Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu Posisi terminal harus dalam kondisi berderetan dengan Beban, Sehingga untuk melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di Buka / diputus / Open circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut. Pemasanngan yang benar dapat dilihat pada gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLVW-Y78t1GadUWwyGhqP_LN7B80NvzI6PB6flMb8gDw-cIAxV-IDaVHwZcxiFPV2prlscuGhWtNhhiYL4XEefiDMk5Iss2GEOuyCnMzCkxzypUPeHdnr4_Fd7HqL8Wx_JMfyFgwrhJLj7/s1600/seri.jpg
Memasang Multimeter SERI
  1. Posisi alat ukur saat mengukur Hambatan (Ohm)
    Yang mesti diketahui saat pngukuran tahanan ialah JANGAN PERNAH MENGUKUR NILAI TAHANAN SUATU KOMPONEN SAAT TERHUBUNG DENGAN SUMBER. Ini akan merusak  alat ukur. Pengukurannya sangat mudah yaitu tinggal mengatur saklar pemilih ke posisi Skala OHM dan kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi komponen (Resistor) yang akan di ukur.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGDTFEltUo9qdM4S0wt_KsMv_CA-YdqIQO75Bk3VHBqzJrLOiHdt94SoUuPfPg11knZhiIq4y67aMoEglJxJCV6dZcU3P1T12KF5_niLi8HyJKMaaLPYS1ebJu7oIHebBYCHuQsjxfxCIM/s1600/ohm.jpg
Memasang Multimeter untuk mengukur tahanan
  • Mengukur tegangan listrik (volt/ voltage) DC : 
  1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
  2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.
  3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
  4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang anda ingin ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV untuk tegangan DC (Searah).
  5. Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai tegangan maksimal yang mengalir pada rangkaian.
  6. Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.
  7. Baca Alat ukur.
  • Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur:
  1. Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum kita ketahui sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya).
  2. Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan memilih skala paling besar yang tertera yaitu 1000.  Nilai 1000 artinya Nilai tegangan yang akan diukur bisa mencapai 1000Volt.
  3. Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0-10, 0-50, dan 0-250.  Maka Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0-10 saja.
  4. Skala penunjukan 0-10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika yang di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya yang terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya.
  5. Kembali Pada Kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur adalah hanya 15 Volt sementara kita menempatkan saklar pemilih pada Posisi 1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak sedikit sekali sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa nilai tegangan sebenarnya yang terukur. Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih ke Nilai Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai pengukuran lebih akurat.
  6. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada skala DCV. Yang terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling ujung kanan. Hal ini disebabkan nilai tegangan yang akan di ukur LEBIH BESAR dari nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika Hal ini di biarkan terus menerus maka alat ukur DAPAT RUSAK, Jika jarum alat ukur bergerak sangat cepat ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian dan ganti Skala SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih Besar. Saat saklar Pemilih diletakkan pada angka 10 maka yang di perhatikan dalam layar penunjukan jarum adalah range skala 0-10, dan BUKAN 0-50 atau 0-250.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJpy9M12mSl_QfjWnNAk7nBtPmDz6Tm7XdkLf8YqsUdUNbHwbALkRXFMH0ltV_Cq9SPEnjN78jiVjAavg7-mhsRswt6JgZMxXQyDBQX6QYhmCTbFd1A38TaHFeT3bg9wNhTXvzJn9EQvji/s1600/15-ukur.jpg
Multimeter Over, Awas Rusak
  1. Telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya tidak akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih Skala 50 pada skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar Penunjukan Jarum yang mesti di perhatikan adalah range skala 0-50 dan BUKAN lagi 0-10 ataupun 0-250.
  2. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0-50 yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt.
    Perhatikan gambar berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcyqZ38mlR9G6uov5eJuZVslqUZWmNr8FmVmf7mUUk9kNEAqpjPs4Xm2fqwVq6RyM7edX-eQEAiGbOn7_rMvlVnZzje-sZdGosTRszzBQXsl8U5jo1HqUlnRvo-EXlYcQ1JMg9fgGwkYv2/s1600/50.jpg
Nilai tegangan Terlihat Benar
  1. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula menggunakan RUMUS:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVhug6AxQvpKiLglwTmoWvQ_zSN4OlfYIywKFEbh6T77lS4cKaBii4xZDnKBeTer0ScMSBGipkqMU22kOhmisZPs9q7Nbj_09Hml-cd_FnDaRD6vBM7XVHyG_e60sX79bcb5O1x_jmJfU8/s1600/rumus-multimeter.jpg
Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka:
Tegangan Terukur             = (50 / 50) x 15
Nilai Tegangan Terukur  = 15
  • Mengukur tegangan listrik  (VOLT / VOLTAGE) AC :
  1. Untuk mengukur Nilai tegangan AC anda hanya perlu memperhatikan Posisi Sakelar Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera ACV) dan kemudian memperhatikan Baris skala yang berwarna Merah pada Layar Penunjuk Jarum.
  2. Selebihnya sama dengan melakukan pengukuran Tegangan DC di atas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKtQ7c6uBVgdkLWWOU8Yc5zc4glEGm-0MdoBMSwFow4aeDBSUF5OXCyCnG9SsoAzt96tUgHvxBwfoSJWpuh2o8ikG7hJzGmW6kZCOI2y0E1au1qQMpMLyUBwtZFyF9QLKSoznsSICGaA5A/s1600/scale.jpg

  •  Mengukur arus listrik (Ampere) DC
  1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
  2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0)
  3. Lakukan Kalibrasi alat ukur
  4. Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA
  5. Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m , 25m , atau 0.25A.
  6. Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.
  7. Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan Pembacaan  Tegangan DC diatas)
  •  Mengukur nilai tahanan/ resistansi resistor (OHM)
  1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
  2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.
  3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
  4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala OHM yang diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nntinya akan di KALI kan dengan nilai Skala OHM yang dipilih oleh saklar Pemilih.
  5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur. (INGAT JANGAN PASANG ALAT UKUR OHM SAAT KOMPONEN MASIH BERTEGANGAN)
  6. Baca Alat ukur.
  •  Cara membaca OHM METER :
  1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter sangatlah mudah.
  2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan sakelar pemilih.
  3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.
Lampu LED

Cara Merakit Lampu LED Sederhana
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6a6XTgdoDs3IZvKZs4BBtkX7h6FgmLbGN2yITyKfoUscrZANobAZp8-F0K59l3qH_utmRBOMll_wE50iR2ma6DlyA_IOIrlkWspe461UygF_vawEAfYfII5q0ymWiHQnnVAvlTbbSHETV/s400/index.png


  • Alat & Bahan

1.     Rangkaian running led yang belum di rangkai (PCB diatas). 
2.    Kabel kecil.
3.    Batu baterai 9-24 volt 
4.    Solder 30-40 watt dan tenol 
5.    Solder atractor
6.     Pinset 
7.    Tang potong
8.     Multimeter/multitester/AVOmeter

  • Langkah-langkah :

1.     Pertama-tama, keluarkan semua komponen dari dalam kemasan running led yang telah kita beli berdasarkan pcb diatas tadi. (untuk warna lampu kalian bisa sesuaikan dengan keinginan kalian) 
2.     Kedua, uji semua komponen dengan menggunakan multimeter/multitester/AVOmeter. 
3.    Jika sudah selesai menguji komponen, pasang komponen ke papan PCB. Dengan catatan pemasangan dimulai dengan komponen pasif terlebih dahulu. 
4.    Sebelum memasang komponen aktif, pasang dan solder kaki-kaki komponen pasif terlebih dahulu.
5.    Setelah itu, potong sisa-sisa/kelebihan kaki komponen itu supaya tidak mengganggu. 
6.    Saatnya memasang komponen aktif, menyolder kaki-kakinya, dan memotong kelebihan kakinya.
7.    Rangkaian siap dicoba. Pasangkan kutub positif batu baterai ke kutub positif rangkaian. Begitu juga dengan kutub negatifnya. 
8.    Jika berhasil, maka lampu LED akan menyala bergantian dengan urut searah jarum jam dan LED itu seolah-olah berlari namun dengan trimpod yang kita pakai kita bisa mengatur kecepatannya hingga sesuai dengan kebutuhan kita.